Hari ke 8
“Mana buku serangga Nda?”
Pagi-pagi bangun cari buku. Mau lihat belalang, karena Mas
lihat belalang di depan rumah. Mas mau memastikan bentuknya sama atau tidak.
Alhamdulillah kalau senang dengan bukunya. Si Adek ngikutin aja Mas nya pergi.
Sambil teriak-teriak belalang, si Adek kembali lagi ke halaman untuk melihat
belalang dari dekat, tapi tak berani pegang, hehehe…
Hari ke 8 ini, kami masih berjuang. Sebenarnya ayah dan
bundanya sih. Kalau anak-anaknya
demen baca-baca buku berimajinasi. Tapi kami harus memberikan contoh gemar
membaca dan tidak boleh kalah dengan anak dan juga.
Lanjut….
Ayah
Judul buku: Plant Physiology
Pengarang: Lincoln Taiz et al.
SAR dan ISR
A single
pathogen attack may increase resistance to the next encounter. Salicylic acid
is one of the signals produced as the response of the pathogen attack.
Salicylic acid leads to systemic expression of Pathogen-related (PR) gene. PR
protein is released and localized either in apoplastic or vacuole. This PR
Protein is enhancing plant resistance to the next pathogen infection (Secondary
infection). This Phenomenon called Systemic Acquired Resistance (SAR).
Another
phenomenon is that induced systemic resistance (ISR). It is enhancing plant
immunity by infected non-pathogenic microbe before pathogenic infection. It
involves Jasmonic Acid and Ethylene.
This
mechanism is uniquely happened in plants. If one leaf of a plant infected by
microbe, then other leaves of this plant have ready and enhanced resistant
against the same pathogen. It is likely identical to the human immune system,
but different. In Human and most vertebrates, the immune system can be divided
into innate immune system and specific immune system. Innate immunity is the
general immune that can encounter pathogen attack and it does not need to be
built in the human body. However, specific immunity should be induced by part
of specific pathogen then the human can be resistant to such pathogen. This is
the fundamental knowledge of vaccination.
Bunda
Judul: Fitrah Based Education
Pengarang: Harry Santosa
Fitrah
Komunal: Fitah Alam dan Fitrah Kehidupan
Fitrah alam adalah semua potensi yang Allah anugrahkan pada bumi
dimana seseoarang tinggal. Fitrah kehidupan adalah semua potensi yang Allah
berikan pada waktu kehidupan dimana seseorang ditakdirkan pada waktu tersebut.
Kedua fitrah ini lebih banyak terkait dengan fitrah belajar dan fitrah bakat.
Seseorang harus melihat dimana dia tinggal dan dalam masa apa dilahirkan.
Ketika lahir di lingkungan nelayan, petani, pedagang, hendaknya berusaha
memuliakan lingkungan sekitar kita dengan pengetahuan modern yang dimiliki.
Ketika lahir pada masa sekarang dengan teknolgi yang serba canggih, mengapa
tidak memanfaatkannya untuk memakmurkan alam di sekitar kita. Didiklah anak
sesuai tempat dan waktunya. Mereka bukan hidup di tempat kecil kita dulu dan
bukan di waktu kita dulu. Satu-satunya pendidikan yang tidak berubah adalah
pendidikan tauhid dan aqidah.
Sungguh,
ini seperti sesuatu yang mengingatkan saya. Apa yang telah kami lakukan pada
lingkungan sekitar kami? Mengapa kami tidak banyak mengikuti perkembangan jaman
sekarang untuk membantu memakmurkan tempat tinggal kami? Ketika membaca kisah
ikan kaleng dan petani di buku FBE ini, saya merasa melangsa. Termenung, bagaimana
cara mengembangkan fitrah alam dan fitrah kehidupan…
“Memayu Hayuning Sariro… Memayu Hayuning Bangsa… Memayu Hayuning Bawana…
Apapun yang dikerjakan seseorang harus bisa bermanfaan bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan juga bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya”-Ki Hadjar Dewantara -
Mas dan Adek
Judul: Ensiklopedi anak hebat serangga
Penulis : Son Seung-hwi
Penerbit: PT. Bhiana Ilmu Populer
Belalang
Sembah
Belalang sembah mudah ditemukan di tempat yang hangat. Belalang
sembah memangsa banyak jenis serangga dan hewan lain, termasuk cicak lho. Belalang sembah tidak mau memakan
hewan yang sudah mati. Pertama-tama belalang sembah akan melumpuhkan syaraf
lawan, kemudian memakannya. Oleh karena itu belalang sembah ditakuti hewan
lain.
belalang sembah memangsa lebah (sumber foto: wikipedia) |
Setelah membaca ini, saya diprotes oleh Mas. Selama ini saya
bilang kalau makanan belalang sembah adalah daun. Ya Allah, ternyata memang
benar bahwa lebih baik untuk tidak merasa tahu dan asal menjawab. Seharusnya saya
lebih banyak membaca. Mas Ozi pada akhirnya mengajak saya banyak membaca buku
ini biar tidak salah lagi. Aduh… maafkan ya Nak. Baca, baca, baca lagi ya Nda….
Judul: Domba dan Serigala
Penulis : Iput dan Oyas
Penerbit: Noura Books
![]() |
seri odong-odong dongeng |
Buku ini bercerita tentang serigala yang sangat kehausan. Ketika ingin
minum di sumur, serigala terjatuh. Saat domba lewat dan melongok ke sumur,
serigala punya ide yang tidak bagus. Akhirnya serigala bisa keluar sumur dengan
mengorbankan domba. Domba masih tertinggal di sumur. Syukurlah, pada akhirnya serigala
sadar dan membantu domba keluar dari sumur.
Berdasarkan cerita tersebut, adek belajar mana yang baik dan mana
yang tidak. Hidup harus saling tolng menolong. Tidak perlu menggunakan cara
yang tidak baik hanya untuk kepentingan pribadi. Kalau minta tolong dengan cara
baik-baik Insyaallah akan ditolong.
Tak lama kemudian terdengar kalimat, Mas tolong… adek minum…
Kami pun tertawa.
Sragen, 19 Januari 2019
#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP
No comments:
Post a Comment